Langsung ke konten utama

REVIEW JURNAL 3

Jurnal penelitian   :Perbedaan sebelum dan sesudah penerapan IFRS terhadap laba bersih, ekuitas dan abnormal return
 
Penulis                     : Ira Febrianti, Tona Aurora Lubis & Wirmie Eka Putra
Nama Jurnal            : Vol. 10 No. 2 Desember 2014
Tahun terbit            : 2014

A.  LATAR BELAKANG
Pendahuluan
            International financial reporting standars (IFRS) telah banyak digunakan diberbagai negara di dunia. Sedangkan di indonesia, dalam hal ini adalah Ikatan akutansi indonesia (IAI), telah menetapkan pada tahun 2012 dan perusahaan – perusahaan sudah  mengadopsi penuh IFRS. Searah dengan hal tersebut, peraturan bapepam nomor VIII.G.17 tentang pedoman akuntansi perusahaa efek (PAPE) menyatakan, bahwa seluruh perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan PSAK adopsi IFRS,untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012.
            Dengan mengadopsi IFRS, akan membantu investor dalam mengestimasikan investasi pada  perusahaan berdasarkan data-data laporan keuangan perusahaan pada tahun sebelumnya. Dengan semakin tingginya tingkat pengungkapan suatu perusahaan, maka berdampak pada rendahnya biaya modal perusahaan. Manfaat lain yang diyakini akan mengalir ke Indonesia pada saat menerapkan IFRS adalah menarik investasi global yang semakin besar, mengingat transparansi dan akuntabilitas informasi keuangan semakin baik karena setaraf dengan pelaporan keuangan internasional. Oleh karena itu, tren pelaporan keuangan berbasis standar pelaporan keuangan internasional juga diyakini akan membawa Indonesia pada level daya saing yang semakin baik. Penerapan IFRS juga membuka peluang “global mobility” bagi individu yang mempunyai keahlian IFRS. Hal ini tentu saja menguntungkan karena dapat membuka kesempatan bagi kalangan  profesi akuntan di Indonesia untuk mendapatkan kesempatan –kesempatan dalam bidang ini, di mana saja di berbagai  belahan di dunia tanpa dibatasi oleh  perbedaaan standar akuntansi.
            Tsalavoutas (2009), meneliti dampak dari Adopsi standar akuntans internasional pada perusahaan yang terdaftar pada pasar modal Yunani. Hasil penelitiannya menyatakan , bahwa Laporan keuangan perusahaan yang terdaftar pada pasar modal Yunani dipengaruhi secara signifikan oleh adopsi IFRS. Dampak terhadap laba bersih dan ekuitas pemegang saham, sebagai akibat dari transisi ke IFRS secara signifikan berhubungan dengan sejauh mana perusahaan mematuhinya.
            Penelitian Wardhani (2010),menemukan tingkat indeks konvergensi standar lokal dengan US GAAP ke IFRS (yang dipengaruhi oleh sistem pemerintahan) positif mempengaruhi konservatismeperusahaan, sehingga memiliki dampak yang positif terhadap kualitas laba. Marlim (2009) dalam Wahyuni (2010),menyatakan bahwa tingkat matching dari SAK dan IFRS adalah sebesar 75%.Wahyuni (2010),juga menyatakan IFRS merupakan peraturan yang layak diterapkan di Indonesia dan dapat menunjang perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik.
            Fakta Awal perbedaan sebelum dan sesudah penerapan IFRS yang ditemukan peneliti adalah pada laporan keuangan PT. Asahimass Flat Glass, Tbk. Sebelum penerapan IFRS (tahun 2011) nilai Ekuitas & Laba Bersih masing –masing dalam jutaan rupiah adalah Rp 2.146.200 & Rp 286.995 serta rata – rata harga saham 5 hari sebelum penerapan IFRS adalah Rp 6.297,82 Setelah penerapan IFRS (tahun 2012) nilai Ekuitas & Laba Bersih masing –masing dalam jutaan rupiah adalah Rp 2.457.089 & Rp346.609 serta harga saham rata –rata 5 hari setelah penerapan IFRS adalah Rp. 6.474,54. Berdasarkan nilai tersebut dapat Dilihat ,bahwa terjadi kenaikan nilai ekuitas, laba bersih dan harga saham setelah penerapan IFRS (tahun 2012). Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : (1)Terdapat perbedaan pada laba  bersih perusahaan sebelum dan sesudah penerapan IFRS. (2) Terdapat perbedaan pada ekuitas perusahaan sebelum dan sesudah penerapan IFRS. (3) Terdapat perbedaan pada abnormal returnsaham perusahaan sebelum dan sesudah penerapan IFRS

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 dan 2012. Metode pengambilan sampel adalah dengan metode Judgement sampling, yaitu salah satu bentuk purposive samplingdengan kriteria: (a) Perusahaan yang terdaftar di BEI yang menerbitkan laporan keuangan pada tahun 2011 belum menggunakan IFRS dan telah menggunakan IFRS yang diberlakukan tahun 2012. (b) Laporan tahunan (annual report) yang diterbitkan perusahaan memenuhi ketentuan BAPEPAM –LK. (c) Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel penelitian. (d) Perusahaan perbankan dan sektor keuangan dikecualikan dari sampel, karena Bank Indonesia mewajibkan bank menggunakan laporan keuangan dengan mengacu pada revisi PSAK 50 dan PSAK 55 mulai 2009. Sementara standar akuntansi internasional akan diadopsi penuh pada 2010.Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut,maka sampel penelitian ini sebanyak 8 perusahaan yang terdaftar di BEI

Operasional Variabel Penelitian
       penelitian mengarah padaa penyelidikan pada perbedaan antara dua kelompok berdasarkan pengamatan, yaitu perbedaan sebelum dan sedudah penerapan IFRS, dengan cara melakukan penelusaran data – data yang diperlukan dari laporan publikasi perusahaan tahun 2011-2012. Dengan demikian, penelitian ini merupakan desain kausal komparatif.
            Laba bersih adalah laba setelah potongan pajak. Perbedaan terhadap laba bersih pada penelitian ini, dengan melihat perbedaan terhadap nilai Net Profit Margin (NPM) sebelum dan sesudah penerapan IFRS. NPM menunjukan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan besih.
            Rasio ini digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan yang bersangkutan dalam menghasilkan laba bersih (net income). Secara sistematis NPM dapat dirumuskan sebagai berikut :



Rasio NPM memeiliki hubungan positif laba bersih, dimana semakin meningkat nilai rasio ini, semakin baik peningkatan perolehan laba bersih demikian juga sebalikanya.
            Menurut PSAK (2002) pasal 49,  ekuiutas adalah hak residual atad aktivva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas didefinisi sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban perbedaan terhadap ekuitas pada penelitian ini dengan melihat perbedaan terdahap nilai return on equity (ROE). Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atauu rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efesiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik  perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari Return On Equity (ROE) sebagai berikut :


            Return saham adalah seisih antara harga saham pada hari pertama penutupan (closing price) pada pasar sekunder dibagi dengan harga penawaran perdana (offering price). Menghitung return saham harian sesungguhnya (actual return) masing –masing saham selama periode jendela dengan rumus :


Keterangan :
Ri,t      : return saham i pada hari t
Pi,t      : harga saham i pada hari t
Pi,t-1   : harga saham i pada hari t-1
Menghitung return pasar harian dengan rumus :

Keterangan :
Rm,t                : return pasar
IHSGt                        :indeks harga saham gabungan
IHSGt-1         : indeks harga saham gabungan pada hari t-1
Menghitung abnormal return selama periode pengamatan dengan rumus :

Keterangan :
AR,t    : abnormal return saham i pada hari t
Ri,t      : return sesungguhnya (actual return ) untuk saham i pada hari t
Rm,t    : return pasar pada hari t

Menghitung rata – rata abnormal return (AAR) saham pada hari ke-t

Keterangan :
AARt   : rata rata abnormal return saham pada hari ke t
N         : jumlah seluruh saham perusahaan yang diteliti
Sumber dan Alat Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia,yakni http//www.idx.co.id. Pengumpulan data secara dokumentasi,yaitu data laporan keuangan perusahaan perusahaan tahun 2011 dan 2012 sertadata harga saham harian selama periode jendela.

Analisis Data
Dalam
penelitian ini menggunakan uji statistik non parametik untuk pengujian hipotesis. Skala pengukuran dalam penelitian ini merupakan skala rasio. Pengujian dua sampel berhubungan (two related sample)pada prinsipnya merupakan analisis yang melibatkan dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi perlakuan tertentu dan pengukuran kedua dilakukan sesudahnya.
Dasar pemikirannya adalah apabila suatu perlakuan tidak berpengaruh,maka perbedaan rata –rata adalah nol. Dalam penelitian ini, subjek yang dimaksud berpasangan atau berhubungan adalah subyek yang diukur sama,namun diberi dua macam perlakuan. Dalam penelitian ini adalah laba bersih (NPM), ekuitas (ROE) dana verageabnormal return (AAR) yang di ukur dengan even window Dan uji beda dua sampel  berpasangan sebelum dan sesudah penerapan IFRS.Perhitungannya dilakukan dengan menggunakanprogram Statistical Package for SocialScience (SPSS)17.

Even Window
Respon investor diproksikan dengan return saham 5 hari sebelum dan 5 hari setelah
penerapan IFRS. Even windows dalam penelitian ini menggunakan:evenadalah penerapan IFRS pada perusahaan yang go public di BEI,dengan windows adalah 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah penerapan IFRS.

Prosedur Pengujian
1. Mengurutkan nilai jenjang/skor setiap pasangan dari anggota kelompok sampel pertama (NPM, ROE dan AAR sebelum penerapan IFRS) dan kedua (NPM, ROE dan AAR sesudah penerapan IFRS).

2. Mengitung nilai beda (di) untuk setiap pasangan anggota kelompok sampel pertama dan kedua.

3. Membuat ranking untuk setiap di tanpa memperhatikan tandanya (positif ataunegatif). Rangking ke-1 diberikan terhadap harga mutlak di terkecil. Jika ada ranking kembar buat rata-rata rankingnya.

4. Pada ranking di, mencantumkan tanda (+)dan (-), sesuai dengan tanda (+) dan (-)pada nilai beda(di).

5. Memisahkan ranking di yang memiliki tanda (+) atau (-)paling sedikit.

6.Menentukan nilai T, dengan cara menjumlahkan nilai rangking di yang memiliki tanda (+)atau (-) paling sedikit tanpa memperhatikan tandanya (nilai harga mutlak rangking di).
7.Menentukan pula nilai N, dengan cara menghitung frekuensi di yang memiliki tanda (+) dan (-), sedangkan frekuensi di yang memiliki tanda 0 jangan
dimasukan ke dalam hitungan.Jika N > 25 , rumus yang digunakan adalah :

8.Pengambilan Keputusan: dengan tingkat signifikasi 0,05. Jika harga Z hitung > Ztabel, maka Ho ditolak. Yang berarti terdapat perbedaan sebelum dan sesudah Penerapan IFRS terhadap laba bersih (NPM), ekuitas (ROE) dan abnormal return (AAR) saham pada perusahaan yang go publik di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, uji T tersebut dapat pula  dilihat dari besarnya  probabilitas value(р value) dibandingkan dengan 0,05. Adapun kriteria pengujian yang digunakan adalah:jika р value<0,05,maka Ho ditolak, dan jika р value>0,05,maka Ho diterima

Hasil
Hasil pengolahan data dengan statistik non parametrik test menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Jumlah perusahaan yang Net Profit Margin(NPM) nya lebih besar sesudah penerapan IFRS adalah 63 perusahaan (81%), yang lebih rendah sebanyak 5 perusahaan (6%) dan yang tidak berbeda adalah 10 perusahaan (13%). Nilai Z hitung sebesar-6.354 sedangkan dari tabel Zuntuk α = 5 % pada pengujian dua sisi diperoleh nilai Z tabel = -1,96 (harga –tidak diperhitungkan karena harga mutlak). Kriteria pengambilan keputusan adalah “ tolak H0 jika Z hitung > Z tabel“. Karena Nilai Z Hitung untuk variabel laba bersih lebih besar dari nilai Z tabel, maka pada tingkat kekeliruan 5% H0 ditolak dan H1diterima. Sehingga dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah penerapan IFRS terhadap laba bersih perusahaan. Hal tersebut dapat juga dilihat dari probabilitas signifikansi (р value) laba bersih sebesar 0,000 yang jauh dibawah 0,05. Jumlah perusahaan yang Return On Equity (ROE)nya lebih besar sesudah penerapan IFRS adalah 64 perusahaan (82%), yang lebih rendah sebanyak 5 perusahaan (6%) dan yang tidak berbeda adalah 9 perusahaan (12%). Nilai Z hitung sebesar -5,827 sedangkan dari tabel Zuntuk α = 5 % pada pengujian dua sisi diperoleh nilai Z tabel = -1,96 (harga –tidak diperhitungkan,karena harga mutlak). Kriteria pengambilan keputusan adalah “ tolak H0 jika Z hitung> Z tabel“. Karena Nilai Z hitung untuk variabel ekuitas lebih besar dari nilai Z tabel, maka pada tingkat kekeliruan 5% H0 ditolak dan H2 diterima. Sehingga dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah penerapan IFRS terhadap ekuitas perusahaan. Hal Tersebut dapat juga dilihat dari probabilitas signifikansi (р value) ekuitas sebesar 0,000 yang jauh dibawah 0,05.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Petreski (2006) yang menyatakan laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang lebih relevan, akurat, dapat diperbandingkan serta menghasilkan informasi yang valid untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan. Hasil penelitian ini juga searah dengan penelitian Jermakowijcz (2004), menemukan bahwa pengadopsian terhadap IFRS berdampak pada aspek –aspek pengukuran item pelaporan keuangan seperti net income dan equity. Hasil penelitian ini mendukung membuktikan penelitian Daske et al(2007), yaitu meningkatnya penilaian likuiditas dan ekuitas pasar pada saat kewajiban pengenalan IFRS.
Jumlah perusahaan yang AbnormalReturn saham -nya lebih besar sesudah penerapan IFRS adalah 73 perusahaan (94%), yang lebih rendah sebanyak 5 perusahaan (6%). Nilai Z hitung sebesar -7,113 sedangkan dari tabel Zuntuk α = 5 % pada pengujian
dua sisi diperoleh nilai Z tabel = -1,96 (harga –tidak diperhitungkankarena,harga mutlak). Kriteria pengambilan keputusan adalah “ tolak H0 jika Z hitung> Z tabel“. Karena Nilai Z Hitung untuk variabel abnormal return saham lebih besar dari nilai Z tabel, maka pada tingkat kekeliruan 5% H0ditolak dan H3diterima. Sehingga dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan,bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah penerapan IFRS terhadap abnormal return saham perusahaan.Hal tersebut dapat juga dilihat dari probabilitas signifikansi (р value) abnormal return saham sebesar 0,000 yang jauh dibawah 0,05. Hasil penelitian ini searah dengan penelitian Karamanou dan Nishiotis (2005), yaitu menemukan abnormal return positif dan signifikan pada pengumuman IAS/IFRS. Hal ini juga sesuai dengan apa yang dinyatakan W. Peter Day yang diterjemahkan oleh Purba (2010) yang menyatakan, bahwa konvergensi International Financial Reporting Standarts mempengaruhi aspek –aspek dalam laporan keuangan yang salah
satunya adalah laba perusahaan.


sumber :
http://infestasi.trunojoyo.ac.id/infestasi/article/download/532/502

tanggal 14 juni 2016, 14.35 wib 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Letter Of Credit (tugas 3) softskill

Letter Of Credit A.      Pengertian Letter of Credit Letter of credit, atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan) [1] . Letter of credit adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh sebuiah bank atas nama salah satu nasabahanya yang menguasakan seseorang atau  sebuah perusahaan instrumen tersebut menarik wesel atas bank bersangkutan atau salah satu bank korespondennya bagi kepentingannya, berdasarkan kondisi – kondisi / persyaratan – persyaratan yang tercantum dalam instrumen tersebut. Transaksi perdagangan ekspor – impor pada dasarnya dapat dilakukan dengan atau tanpa L/C, namun karena L/C melindungi kedua belah pihak, eksportir dan importir, dimana bank ikut terlibat dan mengurangi risiko tertentu maka transaksi L/C lebih disenangi...

REVIEW JURNAL 2

Jurnal penelitian     : perhitungan harga pokok produksi dalam penentuan harga jual pada cv.Minahasa mantap perkasa    Penulis                     : Pradana Setiadi, Dvid P.E. Saerang. Treesje Runtu Nama Jurnal            : Vol. 14 No. 2 Mei 2014 Tahun terbit            : 2014 A.   LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Sebagian  besar  perusahaan  pada  umumnya  bertujuan  untuk  mendapatkan  keuntungan  yang optimum.  Untuk  memperoleh  keuntungan  atau  laba  yang  optimum,  khususnya  untuk perusahaan manufaktur, peranan perhitungan harga pokok produksi dan perhitungan harga jual sangat berperan, hal  ini  berkaitan  dengan  persaingan  harga  jual  produk  dengan  perusahaan-perusahaan  lain  yang sejeni...

COMPARISONS AND COMPARATIVES

SUPERLATIVE  He is the most handsome boy that i have ever seen. Valentino Rossi is the most famous of all MotoGP riders. I speak English the most fluently in the office. EQUAL COMPARISONS Your my story is as  boring as her story. My car runs as fast  as yours. She cooks as well as her mother. DOUBLE COMPARATIVE  The more you try to forget him, the more you remember him. The hotter it is, the more miserable she feels. The less you care about what others say, the happier you are UNEQUAL COMPARISONS Your grade is higher than mine.  Today is hotter than yesterday  This sofa is more comfortable than te other one. http://belajarbahasainggrisdanbelajargrammar.blogspot.co.id/2012/07/comparisons-kalimat-perbandingan.html http://www.tutorialbahasainggris.com/pengertian-dan-contoh-kalimat-superlative-degree-bahasa-inggris.html http://www.tutorialbahasainggris.com/pengertian-rumus-dan-contoh-kalimat-double-comparative.html http://gr...